Published in Indonesia - Social interactions and entertainment - 13 Aug 2016 09:22 - 14
POV Moers
“Selamat pak Moers sebagai Presiden baru eIndonesia” kata salah seorang dari kantor kepresidenan.
“Oh iya terima kasih” Balasku sambil tersenyum.
Aku pun akhirnya masuk ke ruangan presiden. Aku duduk,terdiam dan sedikit marah hingga tanpa sadar aku menggenggam kertas cukup keras
hingga lecek.
“Sial kau Arbitech!” Kataku.
Ya, Aku bukan siapa-siapa sebelumnya, aku hanya teman dari Arbitech, mantan Presiden eIndonesia sebelum aku, atau tepatnya aku menjadi Presiden karena tiba-tiba kawanku menghilang, tidak tahu alasan mengapa dia tiba-tiba menghilang, sehingga aku ditunjuk sebagai Presiden menggantikan dirinya, aku pun ditunjuk karena secara kebetulan aku memang paham betul atas urusan negara ini. Ekonomi, politik, militer semua kupahami dengan benar. Dan yah kebanyakan aku membantu menyelesaikan masalah selama Arbitech menjabat sebagai Presiden eIndonesia. Beberapa waktu lalu memang Arbitech ingin mengundurkan diri sebagai Presiden eIndonesia, tapi karena tidak adanya calon yang pas dan banyak memang masih setuju memilih arbitech untuk tetap menjadi Presiden eIndonesia sehingga mengharuskan dia untuk maju ke empat kalinya, sesuatu yang seharusnya dapat dibanggakan, tapi bagi Arbitech itu tidak dapat dibanggakan karena beban negara yang harus terus dipikulnya. Aku dapat melihatnya sejak periodenya yang ketiga sebagai Presiden eIndonesia, dimana dia mulai tidak mempedulikan urusan negara, tapi untungnya ada aku, yang selalu menyelesaikannya, sehingga tinggal Arbitech menandatangani dokumen-dokumen atau menyuruh orang untuk melakukan suatu hal, yang dimana jelas-jelas aku sudah memberitahu hal tersebut sebelumnya.
Pernah satu hal aku perdebatkan sangat hebat denganArbitech, yaitu soal militer. Militer Indonesia yang aku tahu sangat kuat, tidak kalah dengan militer Serbia, yang pada saat itu terkenal terkuat di eDunia. Aku yakin Indonesia tidak akan kalah dengan militer-militer negara lain, tapi yang dibutuhkan sekarang adalah komando yang jelas, dan komandan yang tegas. Itulah yang tidak dipunya eIndonesia saat ini, aku sangat kesal dengan Arbitech karena ideku sudah sangat jelas dan baik untuk kemajuan militer Indonesia, tapi dia dengan mudahnya menolaknya. Aku tidak bisa berbuat apa-apa
karena dialah Presidennya, aku bukan, aku hanyalah kawan dekatnya. Tapi sekarang keadaan berbeda, ya aku lah Presidennya sekarang. Aku akan membuat Militer Indonesia menjadi lebih baik.
Dari kejauhan aku melihat gedung Indonesia Elite Force.
“hmm .. Mungkin ada baiknya jika aku melihat kesana sebentar. Semoga mereka belum sadar akan Presiden eIndo baru ini, biar aku lebih mudah mengetahui apa yang ada di dalam sana.” Kataku
“umm.. Karlina” Panggilku kepada asistenku.
“Iya Pak.” Balas Karlina.
“Tolong panggilkan supir pribadi saya.”
“Oh. Baik Pak.”
Beberapa menit kemudian..
“Ini Pak, Supir pribadi baru Bapak.” Kata Karlina kepadaku.
“Perkenalkan Pak, nama saya Lionel Messi.” Perkenalannya kepadaku
“Baiklah, antar saya ke gedung IEF ya”
“Baik pak.”
Sesampainya disana, aku berjalan masuk ke gedung IEF, melihat-lihat sekitar, terdapat banyak pasukan eIndonesia siap perang. Ada yang bermain kartu, ada yang menonton tv, ada yang mengobrol dengan seru. Hingga suatu saat aku mendengar seorang pemuda berbicara dengan semangat 45
“Pemerintah pun tidak terlalu memperhatikan IEF, IEF hanya berjalan tanpa tujuan. Yang aku inginkan adalah suatu satuan militer sebenarnya, dimana terdapat komandan yang tegas, pembagian logistik, dan order yang jelas. Kamu lihat di IEF ini, tidak ada sama sekali.”
“Siapa dia? Berani sekali menjelekkan nama IEF? Seharusnya dia berterimakasih karena pemerintah mau membuat satuan militer ini.” Kesalku dalam hati.
“Berani-beraninya mereka berkata seperti ini, aku akan memberikan pelajaran.” Aku berdiri dan tiba-tiba terkejut.
“Apa?! Kenapa mereka disini? Apa ?! Aku tidak salah dengarkan. Mereka menyukai ide itu? Mereka adalah tanker Indonesia saat ini, dan
mereka menyukai Ide anak muda itu. Aku tidak percaya ini. Apa yang harus kulakukan?”
Tiba-tiba aku teringat dengan keinginanku akan militer Indonesia.
“Apakah ini saatnya memulai sesuatu yang baru ? Ya mungkin dialah orang yang aku cari.” Aku menatapnya dari jauh.
“Aku harus menemuinya.” Kataku.
Akupun akhirnya mengikua hingga ke ruangannya.
“Apakah yang kulakukan ini benar? Tapi aku tidak boleh mundur, aku sudah disini, inilah kesempatanku, mungkin tidak akan ada
kesempatan seperti ini lagi.”
Aku memberanikan diri mengetuk pintu dan masuk ke ruangan itu..
Dan Akhirnya................................
============================================================================================================================
POV DarkBlack (Part 2)
“Chapline dan Mr. XYZ !!” Teriakku keras.
Perasaanku campur aduk saat melihat mereka berdua. Mereka berdua adalah 2 tanker terkuat eIndonesia saat ini, Mereka terkenal dengan
damage tinggi mereka di peperangan-peperangan ally, mereka berdua sangat disegani kawan dan musuh sekaligus.
“Hey,hey tenanglah” Jawab Chapline.
“Aku suka dengan idemu, aku sebenarnya ingin membicarakan lebih lagi soal rencanamu itu, tapi sepera perbincangan ini hanya sebentar
saja karena sebentar lagi ada order yang mengharuskan kami kesana, jadi mungkin lain kali akan kami bicarakan, oh iya ini nomor aku jadi lain kali kamu dapat menghubungi saya dan membicarakan hal
ini” Lanjut Chapline seraya memberikan kertas berisi nomornya lalu pergi menuju ke ruang komando, bersiap untuk mendengarkan briefing order sebelum turun perang.
“Mereka terlihat gagah..” Takjub CowoSukaBeol akan penampilan mereka.
Ya kenapa tidak, hingga kawanku ini dapat melihat perbedaan antara kami dan mereka, sesuatu yang mungkin selalu diutarakan setiap orang
kepada mereka berdua. Mereka terkenal selalu bersama-sama terus, hingga mereka mendapatkan sebutan dari ally yaitu “The 2 Aces From Indonesia” karena dengan kekuatan mereka berdua dapat merubah kedudukan ally, sesuatu yang dapat dibanggakan dari Indonesia, tapi aku belum puas akan hal itu.
“Kamu lihat kawan?” Tanyaku kepada CowoSukaBeol
“Maksudmu?”
“Iya lihatlah mereka berdua, mereka dikenali bukan hanya di ally saja, bahkan musuh pun mengenal mereka. Tapi aku belum puas jika hanya mereka berdua yang dikenal. Aku ingin semua, Aku ingin 1 negara Indonesia dikenal oleh ally dan juga musuh, bahwa Indonesia adalah negara yang kuat,
solid, dan pintar , pintar kapan kita akan turun, kapan tidak, sehingga musuh mendapatkan unsur “kejutan” dari Indonesia. Itu yang aku mau. Sekarang ikut aku.”
“Kemana Kita?”
“Sudah Ikut aku cepat jangan banyak omong!” Suruhku.
Aku pun langsung bergegas menuju ke kamar, aku mengambil laptopku,kutaruh di mejaku yang berantakan, penuh dengan coretan-coretan tentang
rencanaku yang sudah lama kupikirkan ini.
“Oke, sebaiknya kita mulai membuat berita ini dari sekarang,setidaknya kita mulai memberi tahu orang sekitar, bahwa akan ada revolusi
militer Indonesia yang akan terjadi sebentar lagi, sebaiknya kita mulai mengumpulkan orang yang mensupport ide ini.” Kataku kepada CowoSukaBeol.
“Baiklah aku suka idemu. Tapi apa yang harus kita buatpertama-tama?”
“Mari kita membuat suatu tulisan tentang gerakan baru ini.Semoga banyak yang tergerak dan bergabung untuk bersama-sama membentuk satuan
unit militer baru ini.”
Aku pun mulai menulis.
Yang Terhormat Putra Putri Bangsa, Yang Kubanggakan Saudara Saudariku.
Tidakkah kau tertegun akan Indonesiamu ini,
lihatlah kondisinya sekarang yang tidak tahu kemana arah dan tujuan negaramu ini.
Hanya menjadi pembantu negara lain menjajah negara lainnya.
Apakah engkau puas dengan ini semua.
Karena aku tidak puas, Ya aku tidak puas dengan ini.
Marilah kita memulai sesuatu yang baru agar membuat Indonesia dilihat mata dunia sebagai
negara yang kuat, kesatuan yang kokoh, biarkan mereka datang atau kita yang
datang ke mereka. Jika anda tertarik, bergabunglah bersama kami,
bergabunglah bersama...
Aku terdiam.
“Kenapa berhenti?” Tanya CowoSukaBeol.
“Aku belum memikirkan nama yang cocok untuk satuan militer baru ini haha” Tawaku perlahan sambil menggarukkan kepala.
“Ah dasar kamu ini.” Kata kawanku ini.
Rencanaku memang dibilang sudah sangat matang, aku sudah tahu apa yang akan aku lakukan setelah satuan militer unit ini terbentuk, tapi
satu masalahnya adalah aku tidak mempunyai ide untuk menamakan satuan militer ini.
Tiba-tiba...
“Bolehkah saya masuk?” Tanya seseorang dari luar yang masukke kamar saya.
“Pak Presiden Moers! Apa yang sedang kau lakukan disini?” Kagetku.
Bersambung.
“Selamat pak Moers sebagai Presiden baru eIndonesia” kata salah seorang dari kantor kepresidenan.
“Oh iya terima kasih” Balasku sambil tersenyum.
Aku pun akhirnya masuk ke ruangan presiden. Aku duduk,terdiam dan sedikit marah hingga tanpa sadar aku menggenggam kertas cukup keras
hingga lecek.
“Sial kau Arbitech!” Kataku.
Ya, Aku bukan siapa-siapa sebelumnya, aku hanya teman dari Arbitech, mantan Presiden eIndonesia sebelum aku, atau tepatnya aku menjadi Presiden karena tiba-tiba kawanku menghilang, tidak tahu alasan mengapa dia tiba-tiba menghilang, sehingga aku ditunjuk sebagai Presiden menggantikan dirinya, aku pun ditunjuk karena secara kebetulan aku memang paham betul atas urusan negara ini. Ekonomi, politik, militer semua kupahami dengan benar. Dan yah kebanyakan aku membantu menyelesaikan masalah selama Arbitech menjabat sebagai Presiden eIndonesia. Beberapa waktu lalu memang Arbitech ingin mengundurkan diri sebagai Presiden eIndonesia, tapi karena tidak adanya calon yang pas dan banyak memang masih setuju memilih arbitech untuk tetap menjadi Presiden eIndonesia sehingga mengharuskan dia untuk maju ke empat kalinya, sesuatu yang seharusnya dapat dibanggakan, tapi bagi Arbitech itu tidak dapat dibanggakan karena beban negara yang harus terus dipikulnya. Aku dapat melihatnya sejak periodenya yang ketiga sebagai Presiden eIndonesia, dimana dia mulai tidak mempedulikan urusan negara, tapi untungnya ada aku, yang selalu menyelesaikannya, sehingga tinggal Arbitech menandatangani dokumen-dokumen atau menyuruh orang untuk melakukan suatu hal, yang dimana jelas-jelas aku sudah memberitahu hal tersebut sebelumnya.
Pernah satu hal aku perdebatkan sangat hebat denganArbitech, yaitu soal militer. Militer Indonesia yang aku tahu sangat kuat, tidak kalah dengan militer Serbia, yang pada saat itu terkenal terkuat di eDunia. Aku yakin Indonesia tidak akan kalah dengan militer-militer negara lain, tapi yang dibutuhkan sekarang adalah komando yang jelas, dan komandan yang tegas. Itulah yang tidak dipunya eIndonesia saat ini, aku sangat kesal dengan Arbitech karena ideku sudah sangat jelas dan baik untuk kemajuan militer Indonesia, tapi dia dengan mudahnya menolaknya. Aku tidak bisa berbuat apa-apa
karena dialah Presidennya, aku bukan, aku hanyalah kawan dekatnya. Tapi sekarang keadaan berbeda, ya aku lah Presidennya sekarang. Aku akan membuat Militer Indonesia menjadi lebih baik.
Dari kejauhan aku melihat gedung Indonesia Elite Force.
“hmm .. Mungkin ada baiknya jika aku melihat kesana sebentar. Semoga mereka belum sadar akan Presiden eIndo baru ini, biar aku lebih mudah mengetahui apa yang ada di dalam sana.” Kataku
“umm.. Karlina” Panggilku kepada asistenku.
“Iya Pak.” Balas Karlina.
“Tolong panggilkan supir pribadi saya.”
“Oh. Baik Pak.”
Beberapa menit kemudian..
“Ini Pak, Supir pribadi baru Bapak.” Kata Karlina kepadaku.
“Perkenalkan Pak, nama saya Lionel Messi.” Perkenalannya kepadaku
“Baiklah, antar saya ke gedung IEF ya”
“Baik pak.”
Sesampainya disana, aku berjalan masuk ke gedung IEF, melihat-lihat sekitar, terdapat banyak pasukan eIndonesia siap perang. Ada yang bermain kartu, ada yang menonton tv, ada yang mengobrol dengan seru. Hingga suatu saat aku mendengar seorang pemuda berbicara dengan semangat 45
“Pemerintah pun tidak terlalu memperhatikan IEF, IEF hanya berjalan tanpa tujuan. Yang aku inginkan adalah suatu satuan militer sebenarnya, dimana terdapat komandan yang tegas, pembagian logistik, dan order yang jelas. Kamu lihat di IEF ini, tidak ada sama sekali.”
“Siapa dia? Berani sekali menjelekkan nama IEF? Seharusnya dia berterimakasih karena pemerintah mau membuat satuan militer ini.” Kesalku dalam hati.
“Berani-beraninya mereka berkata seperti ini, aku akan memberikan pelajaran.” Aku berdiri dan tiba-tiba terkejut.
“Apa?! Kenapa mereka disini? Apa ?! Aku tidak salah dengarkan. Mereka menyukai ide itu? Mereka adalah tanker Indonesia saat ini, dan
mereka menyukai Ide anak muda itu. Aku tidak percaya ini. Apa yang harus kulakukan?”
Tiba-tiba aku teringat dengan keinginanku akan militer Indonesia.
“Apakah ini saatnya memulai sesuatu yang baru ? Ya mungkin dialah orang yang aku cari.” Aku menatapnya dari jauh.
“Aku harus menemuinya.” Kataku.
Akupun akhirnya mengikua hingga ke ruangannya.
“Apakah yang kulakukan ini benar? Tapi aku tidak boleh mundur, aku sudah disini, inilah kesempatanku, mungkin tidak akan ada
kesempatan seperti ini lagi.”
Aku memberanikan diri mengetuk pintu dan masuk ke ruangan itu..
Dan Akhirnya................................
============================================================================================================================
POV DarkBlack (Part 2)
“Chapline dan Mr. XYZ !!” Teriakku keras.
Perasaanku campur aduk saat melihat mereka berdua. Mereka berdua adalah 2 tanker terkuat eIndonesia saat ini, Mereka terkenal dengan
damage tinggi mereka di peperangan-peperangan ally, mereka berdua sangat disegani kawan dan musuh sekaligus.
“Hey,hey tenanglah” Jawab Chapline.
“Aku suka dengan idemu, aku sebenarnya ingin membicarakan lebih lagi soal rencanamu itu, tapi sepera perbincangan ini hanya sebentar
saja karena sebentar lagi ada order yang mengharuskan kami kesana, jadi mungkin lain kali akan kami bicarakan, oh iya ini nomor aku jadi lain kali kamu dapat menghubungi saya dan membicarakan hal
ini” Lanjut Chapline seraya memberikan kertas berisi nomornya lalu pergi menuju ke ruang komando, bersiap untuk mendengarkan briefing order sebelum turun perang.
“Mereka terlihat gagah..” Takjub CowoSukaBeol akan penampilan mereka.
Ya kenapa tidak, hingga kawanku ini dapat melihat perbedaan antara kami dan mereka, sesuatu yang mungkin selalu diutarakan setiap orang
kepada mereka berdua. Mereka terkenal selalu bersama-sama terus, hingga mereka mendapatkan sebutan dari ally yaitu “The 2 Aces From Indonesia” karena dengan kekuatan mereka berdua dapat merubah kedudukan ally, sesuatu yang dapat dibanggakan dari Indonesia, tapi aku belum puas akan hal itu.
“Kamu lihat kawan?” Tanyaku kepada CowoSukaBeol
“Maksudmu?”
“Iya lihatlah mereka berdua, mereka dikenali bukan hanya di ally saja, bahkan musuh pun mengenal mereka. Tapi aku belum puas jika hanya mereka berdua yang dikenal. Aku ingin semua, Aku ingin 1 negara Indonesia dikenal oleh ally dan juga musuh, bahwa Indonesia adalah negara yang kuat,
solid, dan pintar , pintar kapan kita akan turun, kapan tidak, sehingga musuh mendapatkan unsur “kejutan” dari Indonesia. Itu yang aku mau. Sekarang ikut aku.”
“Kemana Kita?”
“Sudah Ikut aku cepat jangan banyak omong!” Suruhku.
Aku pun langsung bergegas menuju ke kamar, aku mengambil laptopku,kutaruh di mejaku yang berantakan, penuh dengan coretan-coretan tentang
rencanaku yang sudah lama kupikirkan ini.
“Oke, sebaiknya kita mulai membuat berita ini dari sekarang,setidaknya kita mulai memberi tahu orang sekitar, bahwa akan ada revolusi
militer Indonesia yang akan terjadi sebentar lagi, sebaiknya kita mulai mengumpulkan orang yang mensupport ide ini.” Kataku kepada CowoSukaBeol.
“Baiklah aku suka idemu. Tapi apa yang harus kita buatpertama-tama?”
“Mari kita membuat suatu tulisan tentang gerakan baru ini.Semoga banyak yang tergerak dan bergabung untuk bersama-sama membentuk satuan
unit militer baru ini.”
Aku pun mulai menulis.
Yang Terhormat Putra Putri Bangsa, Yang Kubanggakan Saudara Saudariku.
Tidakkah kau tertegun akan Indonesiamu ini,
lihatlah kondisinya sekarang yang tidak tahu kemana arah dan tujuan negaramu ini.
Hanya menjadi pembantu negara lain menjajah negara lainnya.
Apakah engkau puas dengan ini semua.
Karena aku tidak puas, Ya aku tidak puas dengan ini.
Marilah kita memulai sesuatu yang baru agar membuat Indonesia dilihat mata dunia sebagai
negara yang kuat, kesatuan yang kokoh, biarkan mereka datang atau kita yang
datang ke mereka. Jika anda tertarik, bergabunglah bersama kami,
bergabunglah bersama...
Aku terdiam.
“Kenapa berhenti?” Tanya CowoSukaBeol.
“Aku belum memikirkan nama yang cocok untuk satuan militer baru ini haha” Tawaku perlahan sambil menggarukkan kepala.
“Ah dasar kamu ini.” Kata kawanku ini.
Rencanaku memang dibilang sudah sangat matang, aku sudah tahu apa yang akan aku lakukan setelah satuan militer unit ini terbentuk, tapi
satu masalahnya adalah aku tidak mempunyai ide untuk menamakan satuan militer ini.
Tiba-tiba...
“Bolehkah saya masuk?” Tanya seseorang dari luar yang masukke kamar saya.
“Pak Presiden Moers! Apa yang sedang kau lakukan disini?” Kagetku.
Bersambung.
Support
panglimakucingComments (14)
pertamax
Bah Messi supir pribadi toh... Wkwkwkwk
waw tante Karal sekretaris *kedip2*
Keduax
@om Phortoz: ea ni :p best writer ni :thumbsup
Ngawur POV-nya ^_^
Wkwkwk .. cerbung bag. 3 ditunggu xD
Thumbs up 👍
Aku tahu kenapa Arbitech menghilang. Karena dia ALAY.. kwkwkw
arbitech vs EL21 alaaaayyy
No Aeon, No Vote xD
POV Chuba mana nih?