Objavljeno u Indonesia - Financijsko poslovanje - 13 Apr 2016 16:19 - 14
Salam sejahtera kepada seluruh warga eIndonesia,
Belum lama ini tepatnya beberapa hari yang lalu, gan Arbitech_Inc (CP eIndonesia) mengangkat ane menjadi Governor. Tanggung jawab yang tidak ringan dan semoga bisa ane laksanakan semaksimal mungkin. Mohon doa dan dukungannya ya gan.
1. Pendirian KADIN Indonesia
Hal pertama yang ingin ane tawarkan kepada warga eIndonesia, khususnya yang fokus ke bidang usaha, adalah pengadaaan KADIN Indonesia (Kamar Dagang dan Industri). Nana KADIN ini akan menjadi payung organisasi bagi para pengusaha yang berproduksi di setiap bidang, baik bahan baku (raw materials) maupun barang jadi (final products).
Setiap pengusaha disarankan untuk mendaftarkan semua pabrik/perusahaan yang dimiliki. Hal ini untuk memudahkan KADIN manakala terdapat tawaran atau kesepakatan trade bilateral berskala G-to-G maupun G-to-Org yang membutuhkan suplai barang dari beberapa pengusaha sekaligus. Di sini KADIN akan bertindak sebagai pusat informasi baik bagi para pengusaha lokal maupun bagi calon konsumen dari luar negeri. Jika terdapat proses tawaran maupun kesepakatan, KADIN akan menjadi perantara dalam proses deal antara perwakilan produsen/pengusaha lokal dan calon konsumen luar.
2. Asosiasi Pengusaha
Sejalan dengan tawaran pendirian KADIN Indonesia, ane memandang perlu juga membentuk asosiasi pengusaha di setiap bidang. Jadi nana akan terdapat asosiasi pengusaha bahan baku (raw materials) dan asosiasi pengusaha bahan jadi. Jika dipandang perlu, bisa dibentuk lebih banyak asosiasi agar lebih spesifik, seperti asosiasi pengusaha Food Raw Materials (FRM), asosiasi pengusaha Weapon Raw Materials (WRM), asosiasi pengusaha Food (Roti), dll.
Setiap asosiasi pengusaha nana akan memiliki wakil/representatif yang berfungsi mewakili suara pengusaha-pengusaha lain dalam asosiasi tersebut. Contoh terdekat adalah mewakili asosiasinya dalam negosiasi harga barang dengan calon konsumen luar negeri, dengan perantara KADIN Indonesia.
3. Patokan Harga Barang di Pasar Lokal
Fungsi lain dari KADIN ini nana adalah mengawasi nominal gaji rata-rata pegawai di Indonesia, untuk selanjutnya memberikan patokan harga minimum dan maksimum harga bahan baku maupun barang jadi yang beredar di pasar lokal. Patokan harga tersebut tidak berarti mutlak harus diikuti oleh setiap pengusaha yang akan memasarkan barangnya di pasar lokal, hanya sebagai acuan harga yang bisa diketahui oleh umum (produsen, konsumen lokal maupun konsumen luar).
4. Fasilitator Peluang Usaha dan Sumber Pemasukan Kas Negara
Proyeksi lain dari pengadaan KADIN ini adalah mencari peluang usaha bagi pengusaha lokal sekaligus mencari sumber pemasukan tambahan bagi kas negara, khususnya dalam bentuk Gold. Contoh mudahnya adalah peluang suplai food/roti untuk Military Unit (MU) yang membutuhkan suplai food harian dalam program wamilnya. Bisa juga diambil contoh proyek pengadaan Rumah Sakit oleh Jepang bagi negara-negara yang membutuhkan, termasuk Indonesia. Contoh-contoh tersebut hanya bisa dilakukan melalui usaha kolektif.
KADIN bersama asosiasi pengusaha lokal nana diharapkan bisa menjadi pelaku-pelakunya. Di samping itu, diharapkan dengan deal-deal yang nana terlaksana, negara akan mendapatkan pemasukan tambahan dari sekian persen keuntungan yang didapat oleh para pengusaha lewat deal-deal tersebut.
Jika nana usulan tentang KADIN dan asosiasi pengusaha ini mendapat tanggapan positif, ane akan membuat artikel lebih lanjut dengan memberikan lebih banyak detil yang bersifat teknis dan kalkulatif. Untuk sementara, silahkan agan-agan tanggapi terlebih dahulu. Kritik, saran, masukan, semuanya .. selagi hal tersebut demi kebaikan dan kemaslahatan kita bersama :)
Belum lama ini tepatnya beberapa hari yang lalu, gan Arbitech_Inc (CP eIndonesia) mengangkat ane menjadi Governor. Tanggung jawab yang tidak ringan dan semoga bisa ane laksanakan semaksimal mungkin. Mohon doa dan dukungannya ya gan.
1. Pendirian KADIN Indonesia
Hal pertama yang ingin ane tawarkan kepada warga eIndonesia, khususnya yang fokus ke bidang usaha, adalah pengadaaan KADIN Indonesia (Kamar Dagang dan Industri). Nana KADIN ini akan menjadi payung organisasi bagi para pengusaha yang berproduksi di setiap bidang, baik bahan baku (raw materials) maupun barang jadi (final products).
Setiap pengusaha disarankan untuk mendaftarkan semua pabrik/perusahaan yang dimiliki. Hal ini untuk memudahkan KADIN manakala terdapat tawaran atau kesepakatan trade bilateral berskala G-to-G maupun G-to-Org yang membutuhkan suplai barang dari beberapa pengusaha sekaligus. Di sini KADIN akan bertindak sebagai pusat informasi baik bagi para pengusaha lokal maupun bagi calon konsumen dari luar negeri. Jika terdapat proses tawaran maupun kesepakatan, KADIN akan menjadi perantara dalam proses deal antara perwakilan produsen/pengusaha lokal dan calon konsumen luar.
2. Asosiasi Pengusaha
Sejalan dengan tawaran pendirian KADIN Indonesia, ane memandang perlu juga membentuk asosiasi pengusaha di setiap bidang. Jadi nana akan terdapat asosiasi pengusaha bahan baku (raw materials) dan asosiasi pengusaha bahan jadi. Jika dipandang perlu, bisa dibentuk lebih banyak asosiasi agar lebih spesifik, seperti asosiasi pengusaha Food Raw Materials (FRM), asosiasi pengusaha Weapon Raw Materials (WRM), asosiasi pengusaha Food (Roti), dll.
Setiap asosiasi pengusaha nana akan memiliki wakil/representatif yang berfungsi mewakili suara pengusaha-pengusaha lain dalam asosiasi tersebut. Contoh terdekat adalah mewakili asosiasinya dalam negosiasi harga barang dengan calon konsumen luar negeri, dengan perantara KADIN Indonesia.
3. Patokan Harga Barang di Pasar Lokal
Fungsi lain dari KADIN ini nana adalah mengawasi nominal gaji rata-rata pegawai di Indonesia, untuk selanjutnya memberikan patokan harga minimum dan maksimum harga bahan baku maupun barang jadi yang beredar di pasar lokal. Patokan harga tersebut tidak berarti mutlak harus diikuti oleh setiap pengusaha yang akan memasarkan barangnya di pasar lokal, hanya sebagai acuan harga yang bisa diketahui oleh umum (produsen, konsumen lokal maupun konsumen luar).
4. Fasilitator Peluang Usaha dan Sumber Pemasukan Kas Negara
Proyeksi lain dari pengadaan KADIN ini adalah mencari peluang usaha bagi pengusaha lokal sekaligus mencari sumber pemasukan tambahan bagi kas negara, khususnya dalam bentuk Gold. Contoh mudahnya adalah peluang suplai food/roti untuk Military Unit (MU) yang membutuhkan suplai food harian dalam program wamilnya. Bisa juga diambil contoh proyek pengadaan Rumah Sakit oleh Jepang bagi negara-negara yang membutuhkan, termasuk Indonesia. Contoh-contoh tersebut hanya bisa dilakukan melalui usaha kolektif.
KADIN bersama asosiasi pengusaha lokal nana diharapkan bisa menjadi pelaku-pelakunya. Di samping itu, diharapkan dengan deal-deal yang nana terlaksana, negara akan mendapatkan pemasukan tambahan dari sekian persen keuntungan yang didapat oleh para pengusaha lewat deal-deal tersebut.
Jika nana usulan tentang KADIN dan asosiasi pengusaha ini mendapat tanggapan positif, ane akan membuat artikel lebih lanjut dengan memberikan lebih banyak detil yang bersifat teknis dan kalkulatif. Untuk sementara, silahkan agan-agan tanggapi terlebih dahulu. Kritik, saran, masukan, semuanya .. selagi hal tersebut demi kebaikan dan kemaslahatan kita bersama :)
Podupri
DarkBlackRimanKVanden WaeVirtux_IndoKomentari (14)
pedagang asongan bisa ikut gak gan,
voted, o7
makasih votenya agan2 .. @knightclown, semua bisa gan
lanjutkan...voted
kacang kacang... gorengan gorengan.., yg panas, yg dingin.. ayo dipilih dipilih :v
nah disini ane masih bingung konsepnya.
lah ane kan bikin frm dan food. gimana tuh jadinya. hehehe
dan meneliti harga pasar kek gimana juga, misal frm satunya 0,050 gaji pegawaiku 25idr/orang x 4 dengan pabrik frm Q5 bisa menghasilkan 2500. 2500*0.050 = 125 - gaji pegawai 100 = untungnya cuman 25. lalu yg pabrik frm kecil gimana coba
mbeeek
wkwkw .. juragan asongan pada keluar @RimanK, yg diteliti bukan harga pasarnya om, tapi besaran gaji pegawai .. dari situ dibikinin acuan harga (minimal n maximal) .. utk raw, harga minimal diambil dari rata2 biaya produksi pabrik bintang 5 plus sekian persen profit .. sama juga utk harga maksimal, tapi diambil dari rata2 biaya produksi pabrik bintang 3 plus sekian persen profit .. kurang lebih kaya gitu, biar fair untuk semua lapisan pengusaha
lanjutgan
dukung!
bagus
mendukung. yeeaahhh
mantap