掲載する国 Indonesia - 社会・エンターテイメント - 27 Dec 2016 10:21 - 17
*Sudut pandang Chapline*
“INDONESIA !!” Teriakku semangat.
Peperangan demi peperangan telah kami lewati bersama, dan akhirnya pada hari ini kamipun berhasil, Ya berhasil meratakan Thailand menjadi
daerah kekuasaan kami.
“Anda berhasil, Komandan.” Kata Mr. XYZ.
“Jangan menyebutku dengan itu, kawan . Aku bukan siapa-siapa tanpa kalian.” Balasku.
“Tapi tetap karena analisa strategi kamu , penyerangan iniberhasil dengan baik, Selamat, Pak! “Ujar Risenzor.
Semenjak aku dipilih menjadi Menteri Pertahanan, memang akulah yang berhak untuk menganalisa gerakan Indonesia maupun gerakan musuh,
mungkin apabila kita tidak menyerang sekarang, kemenangan ini tidak akan ada.
Sebelumnya, perkenalkan namaku Chapline. Aku hanya seorang tentara ISF biasa, yang
lahir tanpa mengenal orang tuaku, sangat sulit untuk hidup di Indonesia pada
saat itu, tapi saat aku mengenal Arbitech, semua itu berubah. Aku diberikan
tempat yang layak untuk hidup, untuk belajar, dan untuk menjadi tentara. Ya di dunia inilah segala sesuatu harus
diselesaikan dengan menguasai daerah tertentu dari negara tertentu. Apa yang
dikejar? Tentu saja sumber dayanya, untuk tingkat produksi yang maksimal, dan
juga untuk ego tiap-tiap negara agar negara-negara lain dapat mengakui negara
tersebut adalah negara yang kuat, tapi mereka tidak tahu bahwa cepat atau
lambat, negara yang diagung-agungkan pun juga akan kalah dan akan dikuasai
negara lain.
“Pemikiran yang bodoh” Pikirku dalam hati.
Indonesia berubah semenjak Arbitech mengambil kesempatan untuk menjadi Presiden Indonesia, sejak saat itu, Militer Indonesia sangat
berkembang, dan akulah dipilih sebagai penanggung jawabnya, Menteri Pertahanan
Indonesia. Awalnya aku bingung dengan apa yang harus aku perbuat, tapi aku
sadari bahwa Indonesia memiliki potensi militer yang baik, tapi hanya kurang
koordinasi dan wadah yang tepat. Sehingga pada akhirnya aku membuat suatu Unit
Militer Indonesia yang disebut Indonesia Special Force (ISF). Unit Militer ini
dibentuk atas tujuan untuk mengumpulkan orang-orang dengan kemauan untuk
membela negara Indonesia dengan berani melawan negara-negara lain. Cukup banyak
yang mau bergabung, ada yang memang terlahir menjadi tentara, dan juga ada yang
beberapa memang harus mendapatkan latihan yang lebih, tapi pada akhirnya mereka
semua akan menjadi tentara dengan kemampuan militer yang terbaik, Itu harapanku.
*Sesampainya di Jakarta*
*tok* *tok* *tok* ketukku pelan sebelum aku memasuki kantor Presiden.
“Masuklah.” Serunya.
“Oh kamu Chapline, aku ingin mengucapkan terima kasih,saudaraku. Terima kasih telah membawa kemenangan ini. Kemenangan ini tidak akan
terjadi tanpamu, saudaraku.” Senang Arbitech, terlihat dia memberikanku senyuman dan pelukan.
“Kamu tahu, sejak aku menemukanmu, pada hari itu juga aku mengganggapmu sebagai
saudaraku, seseorang yang tidak pernah akan aku lupakan sepersekian detik,
bahkan setiap kali kamu pergi berperang, aku khawatir, celaka akan
menimpamu,saudaraku. Tapi sepera maut pun tidak berani datang ke hadapanmu.
Hahaha.” Tawanya.
Aku hanya membalasnya dengan tersenyum.
“Apa itu di tanganmu, Chapline?” Tanyanya.
“Oh iya ini laporan peperangan dengan Thailand, totalpengeluaran selama peperangan, dan korban-korban luka dan tewas selama peperangan.”
Jelasku sambil memberikan laporan tersebut.
“Baiklah nanti akan ku baca. Untuk sekarang mari kita nikmati kemenangan ini.” Serunya sambil mengangkat gelasnya dengan isi anggur merah.
“Jangan terlalu lama merayakannnya, ingat kamu Presiden,masih banyak hal yang harus kamu kerjakan, aku kembali ke ruanganku.” Kataku
sambil menutup pintu ruangan itu.
Sesampainya, di ruanganku, aku melihat banyak kertas-kertas yang berserakan di mejaku.
“Kembali duduk di kantor lagi dan melakukan pekerjaan yangmembosankan ini.” Keluhku.
Selain pergi berperang, aku juga memiliki tanggung jawab dikantor, yaitu mengurus diplomasi aliansi, disinilah saya harus juga menjaga
hubungan dengan aliansi, tapi tetap dalam bidang militer dan tentu saja hal itu
adalah membantu aliansi mengirim tentara. Inilah terkadang aku tidak menyukai
aliansi ini, alasan yang pertama adalah aliansi itu sangat didominasi Serbia,
bahkan pernah mereka memberikan kami teguran keras, bahkan sampai mengancam
kami akan dikeluarkan dari aliansi karena tidak membantu aliansi atau bisa
disebut Serbia, karena pada saat itu, kebetulan juga peperangan dengan Thailand
sedang berkecamuk, dan juga ada beberapa kelompok orang-orang melihat
kesempatan itu untuk melakukan pemberontakan untuk bisa lepas dari Indonesia,
disitulah kami kewalahan sehingga harus berperang di Indonesia sehingga kami
tidak dapat membantu aliansi. Tapi yang kami dapatkan bukanlah kemakluman
mereka atas situasi kami, tapi malah cemooh bahwa tujuan kami masuk aliansi ini
untuk mencari perlindungan sehingga negara lain tidak berani untuk menyerang kami. Emosiku sempat memuncak pada
saat itu, tapi Arbitech berhasil mereya.
“Lihat saja Serbia, suatu saat nanti kalian akan menerima ganjarannya.” Kataku kesal sambil melihat keluar jendela.
Jam demi jam pun berlalu, tidak terasa pekerjaanku telah membuatku berada di
kantor ini selama berjam-jam.
“Aku jenuh. Aku butuh istirahat sebentar” Kataku sambil mengambil jaket dan tidak lupa rokokku.
Aku mencari tempat yang sepi, sehingga tidak ada seorangpun yang melihatku merokok, entah kenapa tapi merokok di depan orang banyak itu
tidak beretika, itu pendapatku pribadi.
Di saat aku akan menyalakan rokokku, aku mendengar ..
“Kalian tahu, kami baru saja berperang di tanah Thailand,dan berhasil merebut daerah tersebut menjadi daerah Indonesia hahahah.” Katanya
sombong.
“Dari banyaknya anggota ISF, dan aku menemukan mereka berdua disini, sekarang,
di saat aku ingin beristirahat sejenak” Keluhku.
“Risenzor! Budi Setiawan!” Teriakku dengan tegas memanggil nama mereka.
“hah?! Siap Komandan!” Balas mereka dengan terkejutnya saat melihat aku.
Risenzor dan Budi Setiawan, 2 anggota ISF ini adalah tentara elit yang dimiliki ISF, mereka terkenal dengan keahlian mereka memanuverkan
helikopter mereka, dan maju dengan berani untuk membela Indonesia.
“2 orang ini akan menjadi hebat di kemudian hari.” Kataku dalam hati.
Mereka berdua memang selalu terlihat berdua, bahkan banyak mengatakan rumor mereka memiliki suatu hubungan yang bahkan kami semua tidak
mengerti sehingga kami tidak ingin salah menggambarkan hubungan mereka. Ada
yang mengatakan bahwa mereka tidur di satu ranjang, sering berisik di malam
hari, tapi kami semua tidak ingin berpikiran negatif, walaupun susah untuk
menghilangkan pikiran itu.
“Ngapain kalian disini? Pergi sana. Jangan ganggu mereka.”Suruhku sambil memasang muka pura-pura marah.
“Mohon maaf dengan kelakuan mereka. Mereka memang seperti itu. Mohon dimaafkan ya.”
Mereka berdua hanya terpaku melihatku.
“Ko .. Ko .. Komandan Chapline?” Tanyanya dengan muka yang kaget seperti baru melihat hantu.
“Hey hey, santailah, jangan melihatku seperti itu.” Aku bingungdengan reaksi mereka yang seperti sedang melihat hantu.
“Komandan Chapline! Anda, Komandan Chapline ! Komandan yang memimpin ISF untuk melawan tentara Thailand, anda yang terbaik, pak!” Pujinya dengan semangat.
“Haha, begini, suatu keberhasilan seperti itu, tidak akan terwujud apabila tidak dikerjakan bersama-sama. Benar,kan?” Tanyaku.
“Benar” Angguk mereka mengerti.
“Kalian lihat Risenzor dan Budi Setiawan tadi? Mereka mungkin terlihat menyebalkan di sini, tapi di medan pertempuran semua tidak
melihat itu lagi, semua pasukan mengerti bahwa perjuangan untuk membela negara
Indonesia adalah yang terpenting bahkan mereka berani mengorbankan nyawanya
sekalipun, hal inilah yang disebut dengan cinta tanah air.” Jelasku panjang.
Mereka hanya terpaku mendengar penjelasanku.
“Kalian masih muda, kalian akan mengerti suatu saat nanti.Aku jamin itu.”
“Oh ya. Siapa nama kamu?” Tanyaku sambil menjulurkan tangan.
“xDBoys,komandan.”Balasnya.
“Dan kamu?”
“DarkBlack, komandan.” Tatapnya dengan dingin.
Aku merasakan sesuatu yang tidak asing saat melihat anak ini, aku seperti melihat diriku sendiri pada saat masih muda.
“Semoga kamu dapat memajukan Indonesia nanti” Kataku dalam hati.
“Baiklah xDBoys dan DarkBlack, saya kembali ke ruangan sayadulu ya.”
“Baik komandan, sampai jumpa di lain waktu.”
Akupun berjalan kembali ke ruanganku, lalu tiba-tiba...
“KOMANDAN!” teriak salah satu stafku, terlihat mukanya penuh kepanikan.
“Ada apa ?” Tanyaku penuh tanya.
“Jepang, Komandan .. Jepang. Mereka bergerak ke selatan.”
Bersambung
“INDONESIA !!” Teriakku semangat.
Peperangan demi peperangan telah kami lewati bersama, dan akhirnya pada hari ini kamipun berhasil, Ya berhasil meratakan Thailand menjadi
daerah kekuasaan kami.
“Anda berhasil, Komandan.” Kata Mr. XYZ.
“Jangan menyebutku dengan itu, kawan . Aku bukan siapa-siapa tanpa kalian.” Balasku.
“Tapi tetap karena analisa strategi kamu , penyerangan iniberhasil dengan baik, Selamat, Pak! “Ujar Risenzor.
Semenjak aku dipilih menjadi Menteri Pertahanan, memang akulah yang berhak untuk menganalisa gerakan Indonesia maupun gerakan musuh,
mungkin apabila kita tidak menyerang sekarang, kemenangan ini tidak akan ada.
Sebelumnya, perkenalkan namaku Chapline. Aku hanya seorang tentara ISF biasa, yang
lahir tanpa mengenal orang tuaku, sangat sulit untuk hidup di Indonesia pada
saat itu, tapi saat aku mengenal Arbitech, semua itu berubah. Aku diberikan
tempat yang layak untuk hidup, untuk belajar, dan untuk menjadi tentara. Ya di dunia inilah segala sesuatu harus
diselesaikan dengan menguasai daerah tertentu dari negara tertentu. Apa yang
dikejar? Tentu saja sumber dayanya, untuk tingkat produksi yang maksimal, dan
juga untuk ego tiap-tiap negara agar negara-negara lain dapat mengakui negara
tersebut adalah negara yang kuat, tapi mereka tidak tahu bahwa cepat atau
lambat, negara yang diagung-agungkan pun juga akan kalah dan akan dikuasai
negara lain.
“Pemikiran yang bodoh” Pikirku dalam hati.
Indonesia berubah semenjak Arbitech mengambil kesempatan untuk menjadi Presiden Indonesia, sejak saat itu, Militer Indonesia sangat
berkembang, dan akulah dipilih sebagai penanggung jawabnya, Menteri Pertahanan
Indonesia. Awalnya aku bingung dengan apa yang harus aku perbuat, tapi aku
sadari bahwa Indonesia memiliki potensi militer yang baik, tapi hanya kurang
koordinasi dan wadah yang tepat. Sehingga pada akhirnya aku membuat suatu Unit
Militer Indonesia yang disebut Indonesia Special Force (ISF). Unit Militer ini
dibentuk atas tujuan untuk mengumpulkan orang-orang dengan kemauan untuk
membela negara Indonesia dengan berani melawan negara-negara lain. Cukup banyak
yang mau bergabung, ada yang memang terlahir menjadi tentara, dan juga ada yang
beberapa memang harus mendapatkan latihan yang lebih, tapi pada akhirnya mereka
semua akan menjadi tentara dengan kemampuan militer yang terbaik, Itu harapanku.
*Sesampainya di Jakarta*
*tok* *tok* *tok* ketukku pelan sebelum aku memasuki kantor Presiden.
“Masuklah.” Serunya.
“Oh kamu Chapline, aku ingin mengucapkan terima kasih,saudaraku. Terima kasih telah membawa kemenangan ini. Kemenangan ini tidak akan
terjadi tanpamu, saudaraku.” Senang Arbitech, terlihat dia memberikanku senyuman dan pelukan.
“Kamu tahu, sejak aku menemukanmu, pada hari itu juga aku mengganggapmu sebagai
saudaraku, seseorang yang tidak pernah akan aku lupakan sepersekian detik,
bahkan setiap kali kamu pergi berperang, aku khawatir, celaka akan
menimpamu,saudaraku. Tapi sepera maut pun tidak berani datang ke hadapanmu.
Hahaha.” Tawanya.
Aku hanya membalasnya dengan tersenyum.
“Apa itu di tanganmu, Chapline?” Tanyanya.
“Oh iya ini laporan peperangan dengan Thailand, totalpengeluaran selama peperangan, dan korban-korban luka dan tewas selama peperangan.”
Jelasku sambil memberikan laporan tersebut.
“Baiklah nanti akan ku baca. Untuk sekarang mari kita nikmati kemenangan ini.” Serunya sambil mengangkat gelasnya dengan isi anggur merah.
“Jangan terlalu lama merayakannnya, ingat kamu Presiden,masih banyak hal yang harus kamu kerjakan, aku kembali ke ruanganku.” Kataku
sambil menutup pintu ruangan itu.
Sesampainya, di ruanganku, aku melihat banyak kertas-kertas yang berserakan di mejaku.
“Kembali duduk di kantor lagi dan melakukan pekerjaan yangmembosankan ini.” Keluhku.
Selain pergi berperang, aku juga memiliki tanggung jawab dikantor, yaitu mengurus diplomasi aliansi, disinilah saya harus juga menjaga
hubungan dengan aliansi, tapi tetap dalam bidang militer dan tentu saja hal itu
adalah membantu aliansi mengirim tentara. Inilah terkadang aku tidak menyukai
aliansi ini, alasan yang pertama adalah aliansi itu sangat didominasi Serbia,
bahkan pernah mereka memberikan kami teguran keras, bahkan sampai mengancam
kami akan dikeluarkan dari aliansi karena tidak membantu aliansi atau bisa
disebut Serbia, karena pada saat itu, kebetulan juga peperangan dengan Thailand
sedang berkecamuk, dan juga ada beberapa kelompok orang-orang melihat
kesempatan itu untuk melakukan pemberontakan untuk bisa lepas dari Indonesia,
disitulah kami kewalahan sehingga harus berperang di Indonesia sehingga kami
tidak dapat membantu aliansi. Tapi yang kami dapatkan bukanlah kemakluman
mereka atas situasi kami, tapi malah cemooh bahwa tujuan kami masuk aliansi ini
untuk mencari perlindungan sehingga negara lain tidak berani untuk menyerang kami. Emosiku sempat memuncak pada
saat itu, tapi Arbitech berhasil mereya.
“Lihat saja Serbia, suatu saat nanti kalian akan menerima ganjarannya.” Kataku kesal sambil melihat keluar jendela.
Jam demi jam pun berlalu, tidak terasa pekerjaanku telah membuatku berada di
kantor ini selama berjam-jam.
“Aku jenuh. Aku butuh istirahat sebentar” Kataku sambil mengambil jaket dan tidak lupa rokokku.
Aku mencari tempat yang sepi, sehingga tidak ada seorangpun yang melihatku merokok, entah kenapa tapi merokok di depan orang banyak itu
tidak beretika, itu pendapatku pribadi.
Di saat aku akan menyalakan rokokku, aku mendengar ..
“Kalian tahu, kami baru saja berperang di tanah Thailand,dan berhasil merebut daerah tersebut menjadi daerah Indonesia hahahah.” Katanya
sombong.
“Dari banyaknya anggota ISF, dan aku menemukan mereka berdua disini, sekarang,
di saat aku ingin beristirahat sejenak” Keluhku.
“Risenzor! Budi Setiawan!” Teriakku dengan tegas memanggil nama mereka.
“hah?! Siap Komandan!” Balas mereka dengan terkejutnya saat melihat aku.
Risenzor dan Budi Setiawan, 2 anggota ISF ini adalah tentara elit yang dimiliki ISF, mereka terkenal dengan keahlian mereka memanuverkan
helikopter mereka, dan maju dengan berani untuk membela Indonesia.
“2 orang ini akan menjadi hebat di kemudian hari.” Kataku dalam hati.
Mereka berdua memang selalu terlihat berdua, bahkan banyak mengatakan rumor mereka memiliki suatu hubungan yang bahkan kami semua tidak
mengerti sehingga kami tidak ingin salah menggambarkan hubungan mereka. Ada
yang mengatakan bahwa mereka tidur di satu ranjang, sering berisik di malam
hari, tapi kami semua tidak ingin berpikiran negatif, walaupun susah untuk
menghilangkan pikiran itu.
“Ngapain kalian disini? Pergi sana. Jangan ganggu mereka.”Suruhku sambil memasang muka pura-pura marah.
“Mohon maaf dengan kelakuan mereka. Mereka memang seperti itu. Mohon dimaafkan ya.”
Mereka berdua hanya terpaku melihatku.
“Ko .. Ko .. Komandan Chapline?” Tanyanya dengan muka yang kaget seperti baru melihat hantu.
“Hey hey, santailah, jangan melihatku seperti itu.” Aku bingungdengan reaksi mereka yang seperti sedang melihat hantu.
“Komandan Chapline! Anda, Komandan Chapline ! Komandan yang memimpin ISF untuk melawan tentara Thailand, anda yang terbaik, pak!” Pujinya dengan semangat.
“Haha, begini, suatu keberhasilan seperti itu, tidak akan terwujud apabila tidak dikerjakan bersama-sama. Benar,kan?” Tanyaku.
“Benar” Angguk mereka mengerti.
“Kalian lihat Risenzor dan Budi Setiawan tadi? Mereka mungkin terlihat menyebalkan di sini, tapi di medan pertempuran semua tidak
melihat itu lagi, semua pasukan mengerti bahwa perjuangan untuk membela negara
Indonesia adalah yang terpenting bahkan mereka berani mengorbankan nyawanya
sekalipun, hal inilah yang disebut dengan cinta tanah air.” Jelasku panjang.
Mereka hanya terpaku mendengar penjelasanku.
“Kalian masih muda, kalian akan mengerti suatu saat nanti.Aku jamin itu.”
“Oh ya. Siapa nama kamu?” Tanyaku sambil menjulurkan tangan.
“xDBoys,komandan.”Balasnya.
“Dan kamu?”
“DarkBlack, komandan.” Tatapnya dengan dingin.
Aku merasakan sesuatu yang tidak asing saat melihat anak ini, aku seperti melihat diriku sendiri pada saat masih muda.
“Semoga kamu dapat memajukan Indonesia nanti” Kataku dalam hati.
“Baiklah xDBoys dan DarkBlack, saya kembali ke ruangan sayadulu ya.”
“Baik komandan, sampai jumpa di lain waktu.”
Akupun berjalan kembali ke ruanganku, lalu tiba-tiba...
“KOMANDAN!” teriak salah satu stafku, terlihat mukanya penuh kepanikan.
“Ada apa ?” Tanyaku penuh tanya.
“Jepang, Komandan .. Jepang. Mereka bergerak ke selatan.”
Bersambung
支持
DayakzTheRedActorTheRedActorTheRedActorTheRedActorTheRedActorTheRedActorTheRedActorTheRedActorTheRedActorTheRedActorTheRedActorTheRedActorTheRedActorTheRedActorTheRedActorMlraclEVanyaPutriVanyaPutriMr XYZArcticmusashimaroコメント (17)
hikmah yang dapat di ambil ,
untuk newbie atau newborn atau player yang baru maen,
itu Nick name di atas di catet.
sewaktu-waktu ente food nya gk ada , perlu house q1 , perlu heli q5 . PM tuh orang palakinnnnnnnn wkowkow
cerita peperangan memang akan bertambah menarik apabila dibumbui kisah percintaan, #eh :p
Berasa dejavu...
JEPANG KE SELATAN? Om om, kira kira Nippon bawa Miyabi gaaa?
Love scenes nya kurang nih...overall good
No Aeon no Vote :p
no aeonkaral no vote no sub
Hahahahah .. nanti ah cerita selanjutnya
om telolet om
Ada nama saya sih om garuda!!!
hahahaa, nyimak deh
hiii ada mbak vanyaaa
mlongo
https://www.erevollution.com/en/newspaper/3151
Cerbung yg dulu gk dilanjutin om?
Tar nyambung2 kesana kok om
gilee jarinya ga kriting bung? xD
Vote Komandan.. ditunggu lanjutannya.