掲載する国 Indonesia - 金融ビジネス - 20 Apr 2016 21:12 - 10
Agan-agan warga eIndonesia yang terhormat. Sebelum berbicara tentang harga FRM dan food (roti), ada baiknya kita dahulukan topik tentang nominal gaji pegawai.
Seperti yang agan ketahui, bahwa pemerintah melalui gan Arbitech_Inch (CP kita) sedang menjalankan program penjualan IDR untuk menambah pundi-pundi emas negara. Di satu sisi hal ini sangatl positif, harga nilai tukar Gold ke IDR menjadi stabil di angka 130 IDR per 1 Gold. Jumlah emas negara pun menjadi bertambah lewat program ini.
Namun ada satu dampak negatif dari program ini: INFLASI. Agan-agan yang mengikuti perkembangan ekonomi di Jepang pasti tahu bahwa akhir-akhir ini Jepang telah dilanda inflasi (namun sekarang sudah terkontrol). Ini yang harus dihindari oleh kita. Jangan sampai gara-gara program penjualan IDR ini, harga Rupiah melemah. Indikasinya sudah mulai terasa, dimulai dengan nominal gaji yang selalu melejit setiap hari, yang dampaknya harga bahan baku dan barang jadi, khususnya roti, ikut naik. Belum lagi dengan adanya even minggu ini yang bertumpu pada konsumsi roti.
Ada beberapa hal yang bisa dianggap sebagai tindakan prefentif terhadap laju inflasi IDR, yaitu dengan memberikan acuan batas maksimal nominal gaji. Namun sejak pembatasan nominal gaji maksimal tidak ada mekanismenya dalam game ini, maka acuan ini sifatnya hanya sebatas saran.
Batas Maksimal Nominal Gaji: 26 IDRAne selaku Governor menyarankan agan-agan sekalian untuk mengikuti batasan di atas. Ada beberapa alasan mengapa angka 26 IDR dipilih sebagai batas maksimal gaji pegawai:
➜ Setara dengan 0.20 Gold dengan nilai tukar 1 Gold = 130 IDR. Dengan kata lain, pegawai mendapat 1 Gold setelah bekerja selama 5 hari.
➜ Nominal gaji 26 IDR tidak terlalu tinggi, yang bisa berdampak positif terhadap biaya produksi pengusaha yang bisa ditekan lebih rendah. Biaya produksi lebih rendah bisa membuat harga raw dan barang jadi menjadi lebih murah dan terjangkau.
➜ Pembatasan gaji maksimal 26 IDR juga membantu warga baru yang ingin menyewa pegawai untuk pabriknya. Jika kita biarkan nominal gaji terus melambung, apa kata dunia? Berempatilah terhadap warga baru, toh kita juga dulu sempat merasakan bagaimana sulitnya saat masih menjadi nubi :)
➜ 26 IDR sebagai nominal gaji pun tidak terlalu rendah bagi pegawai, khususnya warga baru. Cukup untuk membeli tambahan energi dari roti yang harganya terjangkau.
Silahkan agan-agan resapi terlebih dahulu alasan-alasan di atas. Jika sudah, mari kita lanjut pembahasan tentang harga barang di pasar lokal kita.
Biaya Produksi dan Harga Jual Bahan Baku Roti (Food Raw Material)
Dari table di atas ane mengambil 2 contoh kasus biaya produksi (gaji 20 IDR dan 26 IDR) dari 2 jenis pabrik Grain Farm (Q5 dan Q3). Biaya yang dibutuhkan umtuk setiap Food Raw Material (FRM) yang dihasilkan dari Grain Farm Q5 dan gaji pegawai masing-masing 20 IDR adalah 0.032 IDR per FRM. Sementara dengan gaji per pegawai 26 IDR, biaya produksinya menjadi 0.042 IDR per FRM.
Untuk Grain Farm Q3 yang kuantitas produksi FRM-nya lebih rendah, biaya per FRM-nya adalah 0.042 IDR jika gaji setiap pegawainya 20 IDR. Jika per pegawainya 26 IDR, biaya produksi per FRM meningkat menjadi 0.054 IDR.
Dari kalkulasi biaya FRM di atas, ane menyarankan harga jual FRM di pasar lokal sebagai berikut:
Harga jual FRM terendah adalah 0.042 IDR. Nominal ini diambil dari biaya produksi tertinggi pabrik Garin Farm Q5 (asumsi gaji pegawai 26 IDR).
Sementara untuk harga jual FRM tertinggi di pasar yaitu 0.068 IDR. Angka ini ane ambil dari biaya produksi FRM tertinggi pabrik Grain Farm Q3, plus 25%.
Silahkan agan-agan pengusaha FRM untuk bermain-main dengan harga jual FRM di pasar lokal Indo, tapi ane sarankan alangkah baiknya jika agan-agan tidak menaruh harga lebih tinggi/mahal dari saran harga jual FRM tertinggi di atas.
Jika kita sepakat dengan harga jual FRM terendah dan tertinggi untuk pasar lokal sebagaimana di atas, sekarang mari kita coba kalkulasi nominal biaya produksi roti dan harga jualnya nanti. Khusus untuk roti, ane cukupkan mengambil contoh kasus pabrik roti bintang 1. Biaya produksi dan harga jual roti Q1 selanjutnya akan kita jadikan patokan untuk roti dengan kualitas-kualitas di atasnya.
Jika gaji per pegawai adalah 20 IDR dan menggunakan FRM dengan harga satuan terendah 0.042 IDR untuk memproduksi roti Q1, maka biaya produksi setiap roti Q1 adalah 0.092 IDR.
Namun jika gaji setiap pegawai adalah 26 IDR dan menggunakan FRM dengan harga satuan tertinggi 0.068 IDR, biaya produksi setiap roti Q1 menjadi 0.133 IDR.
Dari kisaran biaya produksi roti Q1 di atas (antara yang terendah dan teringgi), ane mengajukan harga jual setiap roti Q1 adalah 0.11 IDR sebagai acuan. Dari angka ini, roti dengan kualitas-kualitas di atasnya mengikuti kelipatan harga satuan roti Q1. Jadi jika kita terapkan untuk kualitas-kualitas roti yang lain, daftar acuan harga setiap roti adalah sebagai berikut:
➜ Roti Q1 ~ 0.11 IDR
➜ Roti Q2 ~ 0.22 IDR
➜ Roti Q3 ~ 0.33 IDR
➜ Roti Q4 ~ 0.44 IDR
➜ Roti Q5 ~ 0.55 IDR
Sebetulnya biaya produksi setiap roti akan lebih murah seiring meningkatnya kualitas pabrik roti (makanya, upgrade pabrik roti agan, hehe). Namun jika kita terapkan harga mengikuti biaya produksinya, konsumen lain dari luar negeri akan berbondong-bondong memborong roti dari pasar lokal Indonesia.
Daftar harga di atas menurut hemat ane sudah cukup murah dibandingkan harga roti di black market. Sebagai contohnya, harga kisaran di black market saat ini berkisar pada 1600 energi per 1 Gold. Jika para pengusaha roti Indonesia menjual dengan acuan harga yang ane ajukan di atas, warga lokal cukup membayar 88 IDR untuk mendapat 1600 energi. Dengan kurs 1G : 130 IDR, maka 88 IDR hanya setara 0.68 Gold saja. Bahkan jika seandainya harga roti di black market turun menjadi 2000 energi per Gold, harga roti di pasar lokal masih lebih murah (2000 energi = 110 IDR = 0.85 Gold).
Maka dari itu, ane sarankan agar agan-agan pengusaha roti untuk menjual dengan acuan harga roti di atas untuk pasar lokal. Lebih baik menjual murah kepada sesama orang indonesia ketimbang orang luar. Jika agan pengusaha ingin mencari untung lebih, silahkan berjualan di black market sesuai harga yang berkembang. Namun jangan lupa untuk menjual sebagian roti agan di pasar lokal kita menggunakan daftar acuan harga roti yang ane sarankan tadi.
Panjang ya gan artikelnya :D Mohon maaf kalau sekiranya membuat agan jadi TLDR (too long didn't read), alias males baca. Tapi serius, ane buat artikel ini panjang lebar dan sedetil mungkin, dengan tujuan kebaikan bersama. Siapa sih yang engga mau ekonomi bangsanya maju, atau siapa sih yang rela mata uang negaranya melemah gara-gara inflasi?
Demikian dari ane. Silahkan agan-agan tanggapi, kritiki (asal jangan caci maki), berikan saran dan masukan. Walam.
支持
gerusanPradanVirtux_IndoPalsuコメント (10)
pertamaxxx dulu baru baca
mantap gan. vote MAX!!!
voted
mantap gan... kendalanya kita sulit dapet gold untuk upgrade pabrik, apakah ada saran/panduan dan juga pinjaman dari Gov untuk pemain aktif?
Voted setuju
Tapi seandainya masih ttp ga mau ngikutin gmna ?,emg ada sistem punishment ya ?
makasih vote dukungannya agan2 .. @Gon Freecs, sekarang udah lebih mudah dengan adanya True Ally medal, ga kaya dulu kita harus nunggu Indo bikin natural enemy dulu lalu declare war baru bisa dapet TP medal dan gold.. asal rajin ikutin DO, kita bisa dapet gold dari True Ally medal walopun Indo lagi ga ada perang .. cara laen mungkin silahkan agan pelan-pelan mulai berjualan FRM untuk konsumsi para juragan pabrik roti, hasil goldnya untuk upgrade pabrik roti, nambah pabrik grain farm q5, dst .. untuk peminjaman Gold dari pemerintah belom ada wacana itu dan harus dirapatkan dulu dengan gan Presiden dan kongres
@Virtux_Indo, untuk saat ini yang bisa kita laukakn hanya sebatas menyarankan gan .. ga bisa kita paksakan apalagi pake sistem punishment .. tapi ane yakin selama kita sama-sama memiliki kesadaran dan toleransi, saran di atas bisa berjalan dengan sendirinya